Ilmu Budaya Dasar
Pengertian
Ilmu Budaya Dasar
Pada
umumnya Ilmu Budaya Dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari sebuah dasar dasar
kebudayaan, namun jika untuk mengingat terlalu sulit bisa di ambil intinya saja
agar tidak terlalu membebani pikiran otak. Budaya memang merupakan salah satu
jiwa dari nilai nilai yang ada di dalam masyarakat.
Jadi pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Jadi pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Mengapa
mahasiswa harus belajar Ilmu Budaya Dasar?
Mengapa
mahasiswa harus mempelajari ilmu budaya dasar ? karena pengertian ilmu budaya
dasar adallah pengetahuan yang di harapkan dapat memberikan pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan pertama kali
di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitisme itu sendiri yang
berasal dari bahasa inggris. Dengan mempelajari humanitisme itu sendiri
seseorang diandaikan bisa menjadi lebih manusiawi,lebih berbudaya dan lebih
halus. Tetapi IBD yang dimaksud adalah IBD yang berkaitan dengan soft
skills. Soft skills adallah isitilah sosiologis yang berkaitan dengan
kecerdasan,emotional,sifat kepribadian,ketrampilan social,komunikasi. Soft
skills menyangkut karakter pribadi seseorang yang dapat meningkatkan interaksi
individu, kinerja pekerjaan dan prospek.
Tujuan
Ilmu Budaya Dasar
Diharapkan
dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep
yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu
Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian
mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya
terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam
sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk
bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar Diharapkan dapat:
a)
Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya.
b)
Memberi kesempatan pada mahasiwa untuk memperluas pandangan mereka tentang
masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
c)
Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog
satu sama lain. Para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam
berkomunikasi.
Perbedaan
antara pengetahuan budaya dengan ilmu budaya dasar
Pengetahuan
budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat
unik, kemudian diberi arti.
Sedangkan
ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu
budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Pengetahuan budaya mengkaji
masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan
ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
Konsep
budaya dalam seni rupa
Kebudayaan
di ciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, terutama
kebutuhan fisiknya. Setelah kebutuhan pokok dapat dipenuhi, manusia menciptakan
kesenian yang merupakan salah satu kebutuhan psikisnya yang tercukupi dari rasa
indah (seni rasa indah).
Kesenian
bagian kecil dari kebudayaan. Kesenian merupakan kelanjutan dari kebudayaan.
Pada umumnya, kesenian dapat dinikmati oleh manusia melalui dua
macamindranya,yaitu indera mata dan indera telinga,atau keduanya secara
serentak.Keindahan dalam hubungannya dengan kedua macam indera itu,dibedakan
atas tiga macam yaitu : Seni Rupa, Seni suara, dan Seni pertunjukan.
Karya
seni kita katakan memberikan keindahan kepada manusia dan meyugukan ide-ide
baru yang harus dimengerti dan mungkin direnungkan atupun ada yang harus di
bahas kehebatan isinya
Kesenian
dapat memberikan suguhan bagi kehidupan kejiwaan orang karena yang menjadi
sasaran atau objeknya kehidupan alam luas dan kehidupan manusia, individual,
maupun kelompok, serta nilai-nilai dan sebagainya. Fungsi seni / kesenia
artinya hasil pengamatan orang terhadap apa yang dapat diberikan oleh
karya-karya kesenian bagi kehidupan manusia;
1.
Memberikan rasa keindahan
2.
Memberikan tunjangan dan bantuan untuk memberi warna indah dari karya-karya
yang non seni.
Pelaksanaan aktivitas kreasi seni lukis merupakan kegiatan
untuk merealisasikan konsep seni sebagai ekspresi. Yakni konsep yang
berdasarkan pada sumber inspirasi seni dipetik dari kehidupan psikologis pelaku
yang kreatif. Karenanya jenis seni ini kurang objektif, tapi lebih bersifat
subjektif, namun sangat penting dalam usaha membentuk keseimbangan antara
kehidupan rohani dan jasmani seorang insan. Proses kreatif berekspresi melalui
karya seni rupa ini memerlukan beberapa peralatan yang harus dipersiapkan,
antara lain : kanvas berukuran 60 x 60 cm, palet, kuas, cucian
kuas, cat minyak, kain lap, dan perlengkapan lain yang dipandang perlu.
1. Mengamati Karya Seni Rupa
Pertama-tama, marilah kita melakukan pengamatan terhadap realitas internal dari kehidupan spiritual kita, misalnya dengan cara memusatkan perhatian pada kehidupan rohani kita, hal itu mungkin berkenaan dengan cita- cita, emosi, intuisi, gairah, nalar, kepribadian dan pengalaman-pengalaman kejiwaan lain yang sekarang kita alami.
2. Menanyakan Karya Seni Rupa
Kemudian kita dapat bertanya kepada diri sendiri, gejala kejiwaan mana yang paling bermasalah, yang paling penting untuk diekspresikan lewat kegiatan melukis. Diharapkan dengan cara itu kehidupan batin kita akan menjadi lebih tenang, sehat, dan seimbang. Lalu tetapkanlah itu sebagai gagasan atau sumber inspirasi kreativitas kita. (penentuan tema atau subject matter).
3. Mencoba Karya Seni Rupa
Selanjutnya cobalah mereka-reka wujud visual gagasan tersebut, dalam imajinasi kita, lalu buatlah sketsa-sketsa alternatif bagaimana rupa karya lukisan yang kita inginkan, apakah figuratif menyerupai bentuk-bentuk alamiah, semi figuratif karena telah mengalami distorsi dari bentuk alamiahnya, atau non figuratif, yang sama sekali tidak melukiskan gejala alamiah lagi, melainkan hanya bentuk-bentuk abstrak. Tidak ada batasan yang dapat mengekang kebebasan kreatif kita dalam memilih gambaran wujud lukisan. Batasannya adalah pencapaian kepuasan berekspresi, sama dengan terealisasinya suatu gagasan menjadi lukisan.
4. Menalar Karya Seni Rupa
Dari sejumlah sketsa yang telah kita buat sebelumnya, analisislah kekuatan dan kelemahan setiap sketsa. baik dari aspek konseptual, visual, dan kemungkinan penggunaan media teknik berkarya yang sesuai. Pilihlah salah satu sketsa paling representatif yang memenuhi harapan kita. Kemudian berekspresilah dengan penuh rasa percaya diri. Untuk menandai lukisan telah selesai atau belum, tolok ukurnya adalah kepuasan yang kita alami. Jika rasa puas itu telah muncul dalam hati kita, kepuasan mempersepsi wujud lukisan yang kita ciptakan, maka lukisan itu dapat dibubuhi dengan tanda tangan atau inisial kita. Sebagai bukti kitalah penciptanya, dan kita bertanggung jawab penuh atas ciptaan tersebut.
5. Menyajikan Karya Seni Rupa
Pengertian penyajian sebuah lukisan, berbeda dengan penyajian makalah dalam kegiatan seminar atau diskusi. Dalam konteks ini kita mengerjakan pemberian bingkai yang sesuai, baik ukurannya, warnanya, maupun kesesuaian dengan aliran lukisan kita. Selanjutnya menulis ringkasan konsep, deskripsi visual, pembuatan label (judul lukisan, tahun, media yang digunakan, ukuran, nama pencipta, serta foto karya lukisan).
Semua keterangan ini dilekatkan di bagian belakang lukisan. Sehingga lukisan itu dikatakan “siap untuk dipamerkan”. Selanjutnya lukisan tersebut untuk sementara akan di simpan di ruang koleksi. Penyajian seni lukis yang sesungguhnya akan diselenggarakan dalam bentuk pameran yang diselenggarakan dengan pembentukan panitia pameran. Panitia akan bekerja-sama dengan pihak-pihak lain, misalnya sponsor, donatur, galeri, kurator, pers, dan lain-lain.
B.
Rangkuman Konsep Berkarya Seni Rupa
Berekspresi merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia
sebagai insan budaya, realitas internal kehidupan spiritual kita membutuhkan
penyaluran, agar kita dapat mencapai keseimbangan kehidupan rohaniah yang
sehat. Proses mengamati, menanyakan, mencoba, menalar, dan menyajikan adalah aktivitas
proses kreasi yang lebih bersifat objektif. Dengan memadukan realitas internal
yang subjektif dengan pendekatan objektif, kita diharapkan untuk memperoleh
pengalaman yang berharga, yakni keharmonisan antar kehidupan batiniah dan
kehidupan lahiriah. Dari proses kegiatan berekspresi ini potensi artistik kita
diharapkan akan berkembang, dan karya-karya kita adalah objek-objek real
tentang apa yang kita harapkan, inginkan, dan sudah pasti merupakan dokumen
penting bagi kehidupan psikologis kita.
C.
Refleksi Konsep Berkarya Seni Rupa
Disamping menghasilkan karya sebagai benda seni yang
mengandung nilai keindahan dan makna seni, aktivitas berekspresi dalam
penciptaan lukisan juga berfungsi sebagai katarsis atau terapi bagi pelaku
kreatifnya sendiri. Sedangkan bagi para psikolog, karya lukisan yang kita
ciptakan itu, merupakan data kehidupan psikologis yang dapat digunakan sebagai
objek penelitian. misalnya untuk mengetahui realitas kehidupan emosional,
intelektual, imajinasi sang pelukis.
Konsep
budaya dalam bidang sastra
Kesusasteraan
pada lahiriahnya merupakan wujud dalam masyarakat manusia melalui bentuk
tulisan dan juga wujud dalam bentuk lisan. Dalam kehidupan sehari-harian,
kedua-dua bentuk kesusasteraan sememangnya tidak terpisah dari pada kita. Misalnya,
kita akan mendengar muzik yang mengandungi lirik lagu yang merupakan hasil
sastera. Dan kita sendiri pula akan menggunakan pelbagai peribahasa dan pepatah
yang indah-indah yang sebenarnya juga merupakan kesusasteraan.
Bentuk-bentuk
kesusasteraan. Kesusasteraan dapat dilahirkan dalam berbagai bentuk bahasa. Dan
secara kasarnya ia boleh dikategorikan kepada Dua kategori yang besar menurut
bentuk bahasa yang digunakan, yakni:
a) Prosa
: merujuk kepada hasil kesusteraan yang ditulis dalam ayat-ayat biasa, yakni
dengan menggunakan tatabahasa mudah. Biasanya ayat-ayat dalam kesusasteraan
akan disusun dalam bentuk karangan. Prosa adalah satu bentuk kesusasteraan yang
lebih mudah difahami berbanding dengan puisi. Contoh bagi kesusasteraan prosa
ialah: cerpen, novel,skripdrama,essei dan sebagainya.
b) Puisi
: merujuk kepada hasil kesusasteraan yang ditulis dengan "tidak menuruti
tatabahasa". Ia sebenarnya tidak terdiri daripada ayat-ayat yang lengkap,
melainkan terdiri daripada frasa-frasa yang disusun dalam bentuk baris-barisan.
Pada lazimnya, puisi merupakan bahasa yang berirama dan apabila dibaca pembaca
akan berasa rentaknya. Contoh bagi kesuasteraan puisi termasuklah: Sajak,
Syair, Pantun, Gurindam, Lirik, Seloka, Mantera dan sebagainya. Ilmu Budaya
Dasar dalam Kesusteraan merupakan perpaduan unsure seni kebudayaan dengan
kehidupan manusia, dimana dalam proses kehidupannya..manusia sering kali
melakukan sesuatu.
Ilmu
Budaya Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan mampu
memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan . Suatu karya dapat saja
mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu
sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya,
tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan
budaya untuk .
Pengetahuan
budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo
humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan
mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep.
Pokok-pokok
yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
1.
Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2.
Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3.
Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4.
Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat
istiadat,
budaya
daerah dan budaya nasional
Ilmu
Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia.
Unsur-unsur kebudayaan
1.
Sistem Religi/ Kepercayaan
2.
Sistem organisasi kemasyarakatan
3.
Ilmu Pengetahuan
4.
Bahasa dan kesenian
5.
Mata pencaharian hidup
6.
Peralatan dan teknologi
Karya
sastra adalah penjabaran abstraksi,namun filsafat yang menggunakan bahasa juga
disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan
lainnya yang digarap oleh filsafat. Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan …
meliputi:
Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan
seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah
satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep
social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan
utntuk mempelajari masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan
sosial, contohnya: Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak .
Tanpa
ada maksud menciptakan dikotomi dalam kesusastraan, ada perbedaan antara
literatur biasa dengan sastra. Sastra memiliki sense of love yang lebih
representatif. Sebagai contoh, literatur ekonomi dapat saja mencatat
angka-angka … Ada benang merah yang menyatukan konsep kebudayaan kita. Tidak
heran apabila para pendiri bangsa mampu melebur diri dalam Bhineka Tunggal Ika.
Kearifan budaya lokal masih kuat.
Sastra
berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra
meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti
catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan
sebagainya.
Sastra
dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi
gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya
dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya
melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya. Secara morfologis,
kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat
imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan.
Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau
bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.
Ada
tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori
sastra, dan karya sastra.
Ø
Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan
metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra. Ilmu
sastra sebagai salah satu aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut.
·
Teori sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas,
hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis,
serta sistem sastra.
·
Sejarah sastra, yaitu ilmu yang mempelajari sastra sejak timbulnya hingga
perkembangan yang terbaru.
·
Kritik sastra, yaitu ilmu yang mempelajari karya sastra dengan memberikan
pertimbangan dan penilaian terhadap karya sastra. Kritik sastra dikenal juga
dengan nama telaah sastra.
·
Filologi, yaitu cabang ilmu sastra yang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal
tata nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari masyarakat yang memiliki karya
sastra.
Keempat
cabang ilmu tersebut tentunya mempunyai keterkaitan satu sama lain dalam rangka
memahami sastra secara keseluruhan.
Ø
Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan
kesusastraan.
Ø
Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang
baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.
Karya
sastra pada dasarnya adalah sebagai alat komunikasi antara sastrawan dan
masyarakat pembacanya. Karya sastra selalu berisi pemikiran, gagasan, kisahan,
dan amanat yang dikomunikasikan kepada pembaca. Untuk menangkap ini, pembaca
harus mampu mengapresiasikannya. Pengetahuan tentang pengertian sastra belum
lengkap bila belum tahu manfaatnya. Horatius mengatakan bahwa manfaat sastra
itu berguna dan menyenangkan. Secara lebih jelas dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1.
Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan yang
disajikan pengarang mengenai kehidupan yang ditampilkan. Pembaca akan
memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran terhadap kisah yang
disajikan.
2.
Karya sastra dapat memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup
para tokoh dalam karya.
3.
Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan,
pemikiran, cita-cita, serta kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam karya.
4.
Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat
nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat
digunakan untuk menjadi sarana penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi
pembacanya.
5.
Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang
keadaan sosial budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut
dalam waktu tertentu.
Menurut
Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan Leonie dalam bukunya
Sosiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. Jadi, hubungan antara
bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif, di mana bahasa
berada dibawah lingkup.
Namun
pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai
hubungan yang koordinatif, yakni hubungan yang sederajat, yang kedudukannya
sama tinggi.
Masinambouw
menyebutkan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada
manusia. Kalau kebudayaan itu adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di
dalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai
sarana berlangsungnya interaksi itu.
Masalah
sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena
materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan
sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni
didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat
Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1.
Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala
keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg
biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2.
Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak
positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai
budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan
mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia
bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya.
IBD Yang Di Hubungkan Dengan Prosa
Istilah
prosa banyak padanannya kadang-kadang disebut naratif fiction, prose fictic,
atau hanya fiction saja dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering
diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau
prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang
dihasilkan oleh daya khayal yang dipakai pada roman, novel dan cerita pendek. Prosa
adalah karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas, yang tidak
terikat rima dan irama.
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan
Puisi
Seni/Sastra
adalah suatu kebudayaan yang dibuat oleh manusia. Seni adalah sebuah karya yang
dibuat manusia, sedangkan sastra adalah suatu bahasa yang dibuat manusia. Puisi
dipakai sebagai media sekaligus sumber belajar dalam Ilmu Budaya Dasar. Puisi
adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan
Tuhan melalui bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan
kata-katanya.
Adapun
alasan-alasan yang menjadi dasar penyajian dari penyair puisi pada perkuliahan
Ilmu Budaya Dasar (IBD) antara lain:
1) Hubungan
puisi dengan pengalaman hidup manusia
Puisi
biasanya merupakan suatu bentuk eskpresi diri dari pengalaman hidup sesorang
atau memiliki kekuatan tersendiri untuk memperluas pengalaman hidup aktual
dengan jalan mengatur dan mensintesekannya.
Puisi
juga mampu menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang
dituangkan penyair kedalam puisinya, dimana manusia ingin menunjukkan
ke-eksisannya dalam kehidupan, dimana imaginative entry yaitu kemampuan
menghubungkan pengalaman hidup dengan puisi yang dihasilkan.
2) Puisi
Dan keinsyafan/Kesadaran Individual
Puisi
yang mengajak mahasiswa untuk menjenguk hati/pikiran manusia, karena puisi
bisanya mampu menyentuh sisi-sisi yang mengenai perihal :
a) Topeng
yang dipakai manusia dalam dunia nyata.
b) Berbagai
peran yang diperankan orang dalam dalam menampilkan dirinya di dunia atau
lingkungan masyarakat.
3) Puisi
dan keinsyafan sosial
Puisi
juga memberikan pengetahuan kepada manusia/makhluk sosial yang terlibat issue
dan permasalahan sosial. Secara imajinatif puisi lewat penafsiran tentang
situasi dasar kondisi manusia sosial. Puisi juga menjadikan manusia sadar akan
pengetahuan akan lingkungan sekitarnya, dimana manusia terlibat dalam masalah
sosial.
4) Puisi
& Nilai-Nilai
Dalam
bahasa puisi banyak sajian nilai-nilai ( value ) yang bermanfaat bagi
lingkungan hidupnya. Kita akan mendapatkan laki-laki atau perempuan yang telah
siap terhadap terhadap moral dan etika yang telah menjadi pilihannya.
Dipandang
dari segi isinya puisi yang bagus merupakan ekspresi yang paling benar atas
keseluruhan kepribadian manusia dan karena itu ia dapat menyampaikan
secara luar biasa keinsyafan pikiran dan hati manusia terhadap pengalaman dan
peristiwa kehidupan.
Manusia
dan cinta kasih
Menurut
kamus bahasa indonesia W.J.S Poerwa Darminta.
Cinta
adalah rasa sangat suka atau rasa sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat
tertarik hatinya.
Sedangkan,
kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas
kasihan.
Maka,
pengertian cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat
rasa cinta kepada sesorang. Dan, cinta kasih bisa juga diartikan sebagai
perasaan suka atau sayang kepada seseorang dan juga disertai dengan menaruh
belas kasih.
Cinta
bisa dibina secara baik apabila ada 4 unsur, yaitu :
· Pengasuhan
· Tanggung
jawab
· Perhatian
· pengenalan
menurut
Dr. Sarlito W. Sarwono juga mengemukakan pendapat bahwa cinta juga memiliki 3
unsur, yaitu :
· ketertarikan adalah
adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau
pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk
dia.
· Keintiman adanya
kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah
tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara
digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan
sepiring berdua.
· Kemesraan adalah adanya
rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak
bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
Berdasarkan
“Triangular Theory of Love” disebutkan beberapa bentuk-bentuk (wajah) cinta,
yaitu :
1. Menyukai
(liking) atau pertemanan karib (friendship), yang cuma memiliki elemen
intimacy. Dalam jenis ini, seseorang merasakan keterikatan, kehangatan, dan
kedekatan dengan orang lain tanpa adanya perasaan gairah/nafsu yang menggebu
atau komitmen jangka panjang.
2. Tergila-gila
(infatuation) atau pengidolaan (limerence), hanya memiliki elemen passion.
Jenis ini disebut juga Infatuated Love, seringkali orang menggambarkannya
sebagai “cinta pada pandangan pertama”. Tanpa adanya elemen intimacy dan
commitment, cinta jenis ini mudah berlalu.
3. Cinta
hampa (empty love), dengan elemen tunggal commitment di dalamnya. Seringkali
cinta yang kuat bisa berubah menjadi empty love, yang tertinggal hanyalah
commitment tanpa adanya intimacy dan passion. Cinta jenis ini banyak dijumpai
pada kultur masyarakat yang terbiasa dengan perjodohan atau pernikahan yang
telah diatur (Era Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih?)
4. Cinta
romantis (romantic love). Cinta jenis ini memiliki ikatan emosi dan fisik yang
kuat (intimacy) melalui dorongan passion.
5. Cinta
persahabatan sejati (companionate love). Didapatkan pada hubungan yang telah
kehilangan passion tetapi masih memiliki perhatian dan intimacy yang dalam
serta commitment. Bentuk cinta seperti ini biasanya terjadi antar sahabat yang
berlawanan jenis.
6. Cinta
semu (fatuous love), bercirikan adanya masa pacaran dan pernikahan yang sangat
bergelora dan meledak-ledak (digambarkan “seperti angin puyuh”), commitment
terjadi terutama karena dilandasi oleh passion, tanpa adanya pengaruh intimacy
sebagai penyeimbang.
7. Cinta
sempurna (consummate love), adalah bentuk yang paling lengkap dari cinta.
Bentuk cinta ini merupakan jenis hubungan yang paling ideal, banyak orang
berjuang untuk mendapatkan, tetapi hanya sedikit yang bisa memperolehnya.
Sternberg mengingatkan bahwa memelihara dan mempertahankan cinta jenis ini jauh
lebih sulit daripada ketika meraihnya. Sternberg menekankan pentingnya
menerjemahkan elemen-elemen cinta ke dalam tindakan (action). “Tanpa ekspresi,
bahkan cinta yang paling besar pun bisa mati” kata Sternberg.
Non
Love, adalah suatu hubungan yang tidak terdapat satupun dari ketiga unsur
tersebut. hanya ada interaksi namun tidak ada gairah, komitmen, ataupun rasa
suka.
Budaya
Indonesia menurut saya
Indonesia
mempunyai banyak budaya didalamnya, tetapi sayang sekali kurang dibudayakan
atau dibiasakan. Pemerintah pun kurang menghak patenkan budaya Indonesia sendiri.
Seperti saat ini, sudah banyak budaya Indonesia yang sudah di hak patenkan oleh
Negara lain. Jika sudah dihak patenkan, barulah pemerintah bercuap, apa
gunanya. Banyak juga remaja Indonesia yang sudah banyak terpengaruh oleh budaya
luar sehingga melupakan budaya sendiri, dikarenakan pengaruh globalisasi atau
modernisasi. Semakin lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian,
dan kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu/ darurat. Gaya
Hidup Kebarat-baratan, budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah
anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
Referensi
http://octaviaberliana.blogspot.com/2013/10/tugas-ilmu-budaya-dasar-manusia-dan.html
Sumber
: S.C. Bangun dkk. Buku Seni Budaya SMK/MA/SMA/MAK Kelas IX Semester
I Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014
Komentar
Posting Komentar