MASYARAKAT PERKOTAAN & MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat
Hakikat Dan Sifat Masyarakat Pedesaan
Seperti dikemukakan oleh para ahli atau sumber bahwa masyarakat In¬donesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencarian yang bersifat agraris. Masyarakat pedesaan yang agraris biasanya dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh orang-orang kota sebagai masyarakat tentang damai, harmonis yaitu masyarakat yang adem ayem, sehingga oleh orang kota dianggap sebagai tempat untuk melepaskan lelah dari segala kesibukan, keramaian dan keruwetan atau kekusutan pikir.
Maka tidak jarang orang kota melepaskan segala kelelahan dan kekusutan pikir tersebut pergilah mereka ke luar kota, karena merupakan tempat yang adem ayem, penuh ketenangan. Tetapi sebetulnya ketenangan masyarakat pedesaan itu hanyalah terbawa oleh sifat masyarakat itu yang oleh Ferdinand Tonies diistilahkan dengan masyarakat gemeinschaft (paguyuban). Jadi Paguyuban masyarakat itulah yang menyebabkan orang-orang kota menilai sebagai masyarakat itu tenang harmonis, rukun dan damai dengan julukan masyarakat yang adem ayem.
Tetapi sebenarnya di dalam masyarakat pedesaan kita ini mengenal bermacam-macam gejala, khususnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan-ketegangan sosial.
Kegiatan pada Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan mempunyai penilaian yang tinggi terhadap mereka yang dapat bekerja keras tanpa bantuan orang lain. Jadi jelas masyarakat pedesaan bukanlah masyarakat yang senang diam-diam tanpa aktivitas, tanpa adanya suatu kegiatan tetapi kenyataannya adalah sebaliknya. Jadi apabila orang berpendapat bahwa orang desa didorong untuk bekerja lebih keras, maka hal ini tidaklah mendapat sambutan yang sangat dari para ahli.
Karena pada umumnya masyarakat sudah bekerja keras.
Tetapi para ahli lebih untuk memberikan perangsang-perangsang yang dapat menarik aktivitas masyarakat pedesaan dan hal ini dipandang sangat perlu. Dan dijaga agar cara dan irama bekerja bisa efektif dan efisien serta kontinyu (diusahakan untuk menghindari masa-masa kosong bekerja karena berhubungan dengan keadaan musim/iklim di Indonesia).
Tanda Tanda Urbanisasi
Masalah sosial yang ada di Perkotaan :
1.Masalah Kemacetan .
Masalah kemacetan ini adalah sebuah masalah besar yang dialami berbagai kota besar di dunia tidak hanya di Indonesia yaitu di Jakarta. Banyakanya jumlah kendaraan pribadi menjadi penyebab utama kemacetan di kota-kota besar. selain itu juga faktor kurang tertibnya pengendara menambah parah kemacetan dan kurangnya minat masyarakat terhada transportasi umum yang telah disediakan yang menjadi masalah utama kurangnya minat masyarakat terhadap transportasi umum adalah kenyamanan. Banyak yang menganggap bahwa transportasi umum tidak aman dan juga tidak nyaman. ini juga karena faktor pemerintah yang seolah cuek dengan masalah transportasi.
2.Kemiskinan
Status kota yang dapat diartikan sebagai wilayah yang laju ekonominya sudah berkembang dengan cepat, namun bukan menjadi jaminan bahwa masyarakat yang tinggal disana adalah masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi rendah. Masalah ini bisa terjadi karena lapangan kerja yang terbatas sudah tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang tinggal disana.
3.Emosi
Entah mengapa masyarakat kota terutama remajanya banyak dari mereka yang tempramental dan mudah di provokasi. itu juga menyebabkan banyaknya kasus Tawuran antar pelajar ataupun kelompok masyarakat yang belakangan ini sangat sering terjadi dan sudah memakan banyak korban.
4.Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk juga menjadi sebuah pekerjaan rumah bagi setiap pemimpin daerah tersebut. kepadatan penduduk bisa disebabkan karena tingkat kelahiran yang tinggi dan juga. arus Urbanisasi yang sangat tinggi. banyak dari masyarakat di desa yang menganggap bahwa dengan mereka pergi kekota mereka akan mendapatkan pekerjaan. namun kenyataanya? mereka harus bersusah payah mencari uang hanya untuk makan dan kotapun semakin sesak. permasalahan ini juga cukup sulit di selesaikan karena persepsi yang sudah melekat di masyarak di desa bahwa mencari kerja di kota mudah.
5.Gaya Hidup
Masyarakat perkotaan cenderung memiliki gaya hidup yang glamour dan menengah keatas. Ini bisa terjadi karena tuntuan hidup yang ada diperkotaan menuntut mereka bergaya hidup glamour. Tetapi tidak semua masyarakat kota yang memiliki penghasilan tinggi. ini juga yang membuat tingkat kriminal di perkotaan tinggi karena kesenjangan sosial yang terlampau jauh
Masalah Sosial yang ada di Pedesaan:
1.Ekonomi
Masalah Ekonomi adalah salah satu Masalah Terbesar yang terjadi di pedesaan. Laju Ekonomi yang tergolong lambat karena lapangan kerja di sektor Formal yang sangat sulit. Banyak dari mereka yang hanya bekerja sebagai petani, nelayan ataupun sebagai peternak dan tidak sedikit pula dari mereka yang menganggur. Tentu ini juga menjadi masalah yang harus diperhatikan oleh pemerintah karena wilayah negara tersebut tidak hanya sebatas daerah Perkotaan. tetapi juga ada daerah Pedesaan yang justru membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah.
2. Pendidikan
Kualitas Pendidikian di pedesaan menajadi masalah yang sangat penting. karena kualitas pendidikan masih di bawah kualitas pendidikan di perkotaan. Ini karena sarana pendidikana yang kurang dan juga tenaga pengajar yang kurang juga menjadi sebab kurang bagusnya pendidikan di pedesaan. Dan ini juga menyebabkan kurang terserapnya Tenaga kerja masyarakat pedesaan untuk lapangan pekerjaan yang formal.
3. Sarana dan Prasarana
Ini adalah Masalah yang paling utama di pedesaan. minimnya sarana dan prasaran sudah memunculkan banyak masalah besar lainya. Sarana dan prasarana seperti jalan yang memadai, sekolah, fasilitas kesehatan dan ada juga fasilitas listrik yang masih belum bisa diikmati masyarakat pedesaan.
Namun dari semua kekurangan yang dimiliki pedesaan masih banyak sisi positif yang dimiliki masyarakat pedesaan, seperti hubungan kekeluargaan antar masyarakat. Masyarakat pedesan cenderung lebih taat kepada agama, mereka juga masih memegang teguh adat istiadat yang ada di daerah mereka masing-masing. Mereka juga lebih kreatif dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada di sekitar mereka dengan cara yang wajar dan Merek juga sangat ramah kepada pendatang yang berkunjug ke wilayah mereka.
Di setiap wilayah yaitu Pedesaan dan Perkotaan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. namun dengan adanya persepsi dua wilayah, perkotaan dan pedesaan seharusnya bukan menjadi perbedaan prioritas pemerintah untuk menjalankan kewajibanya untuk membangun wilayah negara menjad lebih maju. Begitu juga seluruh masyarakat yang ada diwilayah itu. Mereka seharusnya tidah membeda-bedakan berasal darimanakah orang itu. Karena darimanapun orang tersebut mereka masih bagian dari wilayah tersebut.
http://gazaxavier.blogspot.com/2009/12/masalah-sosial-di-kota-dan-di-desa.html
http://achmadsaugi.wordpress.com/2009/12/11/masyarakat-perkotaan-dan-pedesaan/
Masyarakat
dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah
ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh
lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua
perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah
sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya
territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut
urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat
kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat
pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
- kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
- orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya.
- Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
- pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
- kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
- interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
- pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
- perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Perbedaan Desa dan Kota
Lingkungan
Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat
perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah
desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan
hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya
“bebas” dari realitas alam.
- Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
- Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
- Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
- Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
- Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
- Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.
Ada beberapa perbedaan pelapisan sosial yang tak resmi
antara masyarakat desa dan kota:
- pada masyarakat kota aspek kehidupannya lebih banyak system pelapisannya dibandingkan dengandi desa.
- pada masyarakat desa kesenjangan antara kelas eksterm dalam piramida sosial tidak terlalu besar dan sebaliknya.
- masyarakat perdesaan cenderung pada kelas tengah.
- ketentuan kasta dan contoh perilaku.
Mobilitas Sosial.
Mobilitas berkaitan dgn perpindahan
yg disebabkan oleh pendidikan kota yg heterogen, terkonsentrasinya
kelembagaan-kelembagaan.
- banyak penduduk yg pindah kamar atau rumah
- waktu yg tersedia bagi penduduk kota untuk bepergian per satuan
- bepergian setiap hari di dalam atau di luar
- waktu luang di kota lbih sedikit dibandingkan di daerah perdesaan Interaksi Sosial.
- masyarakat pedesaan lebih sedikit jumlahnya
- dalam kontak sosial berbeda secara kuantitatif maupun secara kualitatif
Pengawasan Sosial
Di kota pengawasan lebih bersifat
formal, pribadi dan peraturan lbh menyangkut masalah pelanggaran.
Pola Kepemimpinan
Menentukan kepemimpinan di daerah
perdesaan cenderung banyak ditentukan oleh kualitas pribadi dari individu
dibandingkan dengan kota.
Standar Kehidupan
Di kota tersedia dan ada kesanggupan
dalam menyediakan kebutuhan tersebut, di desa tidak demikian.
Kesetiakawanan Sosial
Kesetiakawanan sosial pada
masyarakat perdesaan dan perkotaan banyak ditentukan oleh masingmasing faktor
yang berbeda.
Nilai dan Sistem Nilai
Nilai dan system nilai di desa
dengan di kota berbeda dan dapat diamati dalam kebiasaan, cara dan norma yang
berlaku.
Hubungan desa dan kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan
terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan.
Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan,
desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota. Sebaliknya,
kota menghasilkan barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga
menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh
orang desa. Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan
menang, karena itu dalam hubungan
desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan
kehidupan perdesaan.
Aspek Negatif dan Positif
Aspek-Aspek dari perkotaan antara lain :
Aspek positif :
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Aspek Negatif :
a) Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota .
b) Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
c) Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.
d) Dalam rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya.
Aspek positif :
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Aspek Negatif :
a) Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota .
b) Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
c) Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.
d) Dalam rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya.
MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat pedesaan selalu memiliki
ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku
keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik
dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian,
dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan
teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”.
Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang
kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn
amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai
perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau
anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang
saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama
terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat
desa antara lain :
- Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
- Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
- Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
- Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita
mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham
yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat
pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang
sering diistilahkan dengan :
-
konflik
-
kontraversi
-
kompetisi
Seperti dikemukakan oleh para ahli atau sumber bahwa masyarakat In¬donesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencarian yang bersifat agraris. Masyarakat pedesaan yang agraris biasanya dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh orang-orang kota sebagai masyarakat tentang damai, harmonis yaitu masyarakat yang adem ayem, sehingga oleh orang kota dianggap sebagai tempat untuk melepaskan lelah dari segala kesibukan, keramaian dan keruwetan atau kekusutan pikir.
Maka tidak jarang orang kota melepaskan segala kelelahan dan kekusutan pikir tersebut pergilah mereka ke luar kota, karena merupakan tempat yang adem ayem, penuh ketenangan. Tetapi sebetulnya ketenangan masyarakat pedesaan itu hanyalah terbawa oleh sifat masyarakat itu yang oleh Ferdinand Tonies diistilahkan dengan masyarakat gemeinschaft (paguyuban). Jadi Paguyuban masyarakat itulah yang menyebabkan orang-orang kota menilai sebagai masyarakat itu tenang harmonis, rukun dan damai dengan julukan masyarakat yang adem ayem.
Tetapi sebenarnya di dalam masyarakat pedesaan kita ini mengenal bermacam-macam gejala, khususnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan-ketegangan sosial.
Kegiatan pada Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan mempunyai penilaian yang tinggi terhadap mereka yang dapat bekerja keras tanpa bantuan orang lain. Jadi jelas masyarakat pedesaan bukanlah masyarakat yang senang diam-diam tanpa aktivitas, tanpa adanya suatu kegiatan tetapi kenyataannya adalah sebaliknya. Jadi apabila orang berpendapat bahwa orang desa didorong untuk bekerja lebih keras, maka hal ini tidaklah mendapat sambutan yang sangat dari para ahli.
Karena pada umumnya masyarakat sudah bekerja keras.
Tetapi para ahli lebih untuk memberikan perangsang-perangsang yang dapat menarik aktivitas masyarakat pedesaan dan hal ini dipandang sangat perlu. Dan dijaga agar cara dan irama bekerja bisa efektif dan efisien serta kontinyu (diusahakan untuk menghindari masa-masa kosong bekerja karena berhubungan dengan keadaan musim/iklim di Indonesia).
Sistem nilai budaya petani Indonesia
Sistem nilai budaya petani Indonesia
antara lain sebagai berikut:
- Para petani di Indonesia terutama di pulau jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan bersembunnyi di dalam kebatinan atau dengan bertapa, bahkan sebaliknya wajib menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian sebaik-baiknya dengan penuh usaha atau ikhtiar.
- Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadnag untuk mencapai kedudukannya.
- Mereka berorientasi pada masa ini (sekarang), kurang memperdulikan masa depan, mereka kurang mampu untuk itu. Bahkan kadang-kadang ia rindu masa lampau mengenang kekayaan masa lampau menanti datangnya kembali sang ratu adil yang membawa kekayaan bagi mereka).
- Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau bencana lain itu hanya merupakan sesuatu yang harus wajib diterima kurang adanya agar peristiwa-peristiwa macam itu tidak berulang kembali. Mereka cukup saja menyesuaikan diri dengan alam, kurang adanya usaha untuk menguasainya.
- Dan unutk menghadapi alam mereka cukup dengan hidup bergotong-royong, mereka sadar bahwa dalam hidup itu tergantung kepada sesamanya.
URBANISASI
Urbanisasi adalah suatu proses
perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa
urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.
Tanda Tanda Urbanisasi
Dengan demikian urbanisasi adalah suatu proses dengan tanda-tanda sebagai
berikut:
a. Terjadinya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota
b. Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja non agraria di sektor sekunder (industri) dan sektor tersier (jasa)
c. Tumbuhnya pemukiman menjadi kota
d. Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan mengenai segi ekonomi sosial, kebudayaan dan psikologis.
Sebab-sebab Urbanisasi
Pada dasarnya ada tiga hal utama yang menyebabkan timbulnya urbanisasi yaitu:
a. Adanya pertambahan penduduk secara alamiah
b. Terjadinya arus perpindahan dari desa ke kota
c. Tertariknya pemukiman pedesaan ke dalam lingkup kota, sebagai akibat perkembangan kota yang sangat pesat di berbagai bidang, terutama yang berkaitan dengan tersedianya kesempatan kerja.
Akibat Urbanisasi
a. Terjadinya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota
b. Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja non agraria di sektor sekunder (industri) dan sektor tersier (jasa)
c. Tumbuhnya pemukiman menjadi kota
d. Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan mengenai segi ekonomi sosial, kebudayaan dan psikologis.
Sebab-sebab Urbanisasi
Pada dasarnya ada tiga hal utama yang menyebabkan timbulnya urbanisasi yaitu:
a. Adanya pertambahan penduduk secara alamiah
b. Terjadinya arus perpindahan dari desa ke kota
c. Tertariknya pemukiman pedesaan ke dalam lingkup kota, sebagai akibat perkembangan kota yang sangat pesat di berbagai bidang, terutama yang berkaitan dengan tersedianya kesempatan kerja.
Akibat Urbanisasi
Proses
urbanisasi akan menimbulkan akibat antara lain adalah:
a. Terbentuknya suburb
b. Makin meningkatnya tuna karya,yaitu orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap
c. Pertambahan penduduk kota yang pesat menimbulkan masalah perumahan.
d. Lingkungan hidup yang sehat, apalagi ditambah dengan adanya berbagai kerawanan sosial memberi pengaruh yang negatif terhadap pendidikan generasi muda.
Usaha-usaha Menanggulangi Urbanisasi
a. Lokal jangka pendek
Lokal jangka pendek di bagi lagi menjadi 5 cara yaitu :
a. Terbentuknya suburb
b. Makin meningkatnya tuna karya,yaitu orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap
c. Pertambahan penduduk kota yang pesat menimbulkan masalah perumahan.
d. Lingkungan hidup yang sehat, apalagi ditambah dengan adanya berbagai kerawanan sosial memberi pengaruh yang negatif terhadap pendidikan generasi muda.
Usaha-usaha Menanggulangi Urbanisasi
a. Lokal jangka pendek
Lokal jangka pendek di bagi lagi menjadi 5 cara yaitu :
- Perbaikan perekonomian pedesaan
- Pembersihan pemukiman kumuh
- Perbaikan pemukiman kumuh
- Memperluas lapangan kerja
- Membuka dam melaksanakan proyek perkotaan
b. Lokal jangka panjang
Salah satu cara untuk menanggulangi
urbanisasi yang besar adalah dengan membuat master plan(rencana induk)
kota yaitu suatu rumusan tindakan-tindakan yand dapat menjaga agar sejumlah
faktor-faktor yang ada di di kota seperti pembangunan perumahan,lapangan
kerja,taman kota,tempat rekreasi dan lain sebagainya dapat tumbuh secara
bersamaan dan imbang. Master plan ini berjangka waktu yang panjang, dan
setiap 5 atau 10 tahun sekali harus di revisi supaya menyesuaikan dengan
keadaan.
c. Nasional jangka pendek
Selain cara di atas (local /
sektoral) ada pula cara lain yaitu dengan cara nasional.Pemerintah dapat
membuat peraturan perundang-undangan mengenail masalah migrasi.
d. Nasional jangka panjang
d. Nasional jangka panjang
Di samping nasional jangka pendek,
dapat juga dipakai pendekatan penanganan jangka panjang yang meliputi
- Pemencaran pembangunan kota
dengan membangun kota-kota baru.
- Membangun daerah dengan memusatkan
perhatian pada pengembangan kota-kota sedang dan kecil sebagai pusat
pengembangan (growth centries) wilayah yang terutama bercorak pedesaan.
Contoh : di bangunnya Kota Satelit Bumi Serpong Damai (BSD) di Jakarta.
- Mengendalikan industry di kota-kota
besar, di samping mengendalikan urbanisasi, juga dapat mengendalikan
pencemaran.
PERMASALAHAN
YANG TERJADI DIKOTA & DIDESA
Masalah sosial yang ada di Perkotaan :
1.Masalah Kemacetan .
Masalah kemacetan ini adalah sebuah masalah besar yang dialami berbagai kota besar di dunia tidak hanya di Indonesia yaitu di Jakarta. Banyakanya jumlah kendaraan pribadi menjadi penyebab utama kemacetan di kota-kota besar. selain itu juga faktor kurang tertibnya pengendara menambah parah kemacetan dan kurangnya minat masyarakat terhada transportasi umum yang telah disediakan yang menjadi masalah utama kurangnya minat masyarakat terhadap transportasi umum adalah kenyamanan. Banyak yang menganggap bahwa transportasi umum tidak aman dan juga tidak nyaman. ini juga karena faktor pemerintah yang seolah cuek dengan masalah transportasi.
2.Kemiskinan
Status kota yang dapat diartikan sebagai wilayah yang laju ekonominya sudah berkembang dengan cepat, namun bukan menjadi jaminan bahwa masyarakat yang tinggal disana adalah masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi rendah. Masalah ini bisa terjadi karena lapangan kerja yang terbatas sudah tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang tinggal disana.
3.Emosi
Entah mengapa masyarakat kota terutama remajanya banyak dari mereka yang tempramental dan mudah di provokasi. itu juga menyebabkan banyaknya kasus Tawuran antar pelajar ataupun kelompok masyarakat yang belakangan ini sangat sering terjadi dan sudah memakan banyak korban.
4.Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk juga menjadi sebuah pekerjaan rumah bagi setiap pemimpin daerah tersebut. kepadatan penduduk bisa disebabkan karena tingkat kelahiran yang tinggi dan juga. arus Urbanisasi yang sangat tinggi. banyak dari masyarakat di desa yang menganggap bahwa dengan mereka pergi kekota mereka akan mendapatkan pekerjaan. namun kenyataanya? mereka harus bersusah payah mencari uang hanya untuk makan dan kotapun semakin sesak. permasalahan ini juga cukup sulit di selesaikan karena persepsi yang sudah melekat di masyarak di desa bahwa mencari kerja di kota mudah.
5.Gaya Hidup
Masyarakat perkotaan cenderung memiliki gaya hidup yang glamour dan menengah keatas. Ini bisa terjadi karena tuntuan hidup yang ada diperkotaan menuntut mereka bergaya hidup glamour. Tetapi tidak semua masyarakat kota yang memiliki penghasilan tinggi. ini juga yang membuat tingkat kriminal di perkotaan tinggi karena kesenjangan sosial yang terlampau jauh
Masalah Sosial yang ada di Pedesaan:
1.Ekonomi
Masalah Ekonomi adalah salah satu Masalah Terbesar yang terjadi di pedesaan. Laju Ekonomi yang tergolong lambat karena lapangan kerja di sektor Formal yang sangat sulit. Banyak dari mereka yang hanya bekerja sebagai petani, nelayan ataupun sebagai peternak dan tidak sedikit pula dari mereka yang menganggur. Tentu ini juga menjadi masalah yang harus diperhatikan oleh pemerintah karena wilayah negara tersebut tidak hanya sebatas daerah Perkotaan. tetapi juga ada daerah Pedesaan yang justru membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah.
2. Pendidikan
Kualitas Pendidikian di pedesaan menajadi masalah yang sangat penting. karena kualitas pendidikan masih di bawah kualitas pendidikan di perkotaan. Ini karena sarana pendidikana yang kurang dan juga tenaga pengajar yang kurang juga menjadi sebab kurang bagusnya pendidikan di pedesaan. Dan ini juga menyebabkan kurang terserapnya Tenaga kerja masyarakat pedesaan untuk lapangan pekerjaan yang formal.
3. Sarana dan Prasarana
Ini adalah Masalah yang paling utama di pedesaan. minimnya sarana dan prasaran sudah memunculkan banyak masalah besar lainya. Sarana dan prasarana seperti jalan yang memadai, sekolah, fasilitas kesehatan dan ada juga fasilitas listrik yang masih belum bisa diikmati masyarakat pedesaan.
Namun dari semua kekurangan yang dimiliki pedesaan masih banyak sisi positif yang dimiliki masyarakat pedesaan, seperti hubungan kekeluargaan antar masyarakat. Masyarakat pedesan cenderung lebih taat kepada agama, mereka juga masih memegang teguh adat istiadat yang ada di daerah mereka masing-masing. Mereka juga lebih kreatif dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada di sekitar mereka dengan cara yang wajar dan Merek juga sangat ramah kepada pendatang yang berkunjug ke wilayah mereka.
Di setiap wilayah yaitu Pedesaan dan Perkotaan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. namun dengan adanya persepsi dua wilayah, perkotaan dan pedesaan seharusnya bukan menjadi perbedaan prioritas pemerintah untuk menjalankan kewajibanya untuk membangun wilayah negara menjad lebih maju. Begitu juga seluruh masyarakat yang ada diwilayah itu. Mereka seharusnya tidah membeda-bedakan berasal darimanakah orang itu. Karena darimanapun orang tersebut mereka masih bagian dari wilayah tersebut.
Apabila
kalian tinggal dipedesaan, apakah kalian ingin kekota?
Mungkin ingin, karna sifat manusia yang
selalu merasa ingin tahu dan tidak puas maka masyarakat desa mungkin akan
merasa bahwa hidup dikota akan terlihat lebih bagus daripada didesa padahal
tidak juga. Kenyataannya dikota akan lebih susah untuk berjuang hidup karena
banyaknya persaingan, mungkin akan terbesit pikiran seperti itu tapi karna
memang rasa ingin dibanggakan maka banyak orang desa yang kekota untuk mencari
pekerjaan atau hanya mungkin tidak tau ingin berbuat apa saat dikotanya nanti.
Referensi
http://alfarisyi15.blogspot.com/2011/11/masalah-pedesaan-dan-perkotaan.htmlhttp://gazaxavier.blogspot.com/2009/12/masalah-sosial-di-kota-dan-di-desa.html
http://achmadsaugi.wordpress.com/2009/12/11/masyarakat-perkotaan-dan-pedesaan/
Komentar
Posting Komentar