Penduduk, Masyarakat & Kebudayaan
A.
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah
perubahan populasi
sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam
sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran.
Sebutan pertumbuhan penduduk
merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering
digunakan secara informal untuk sebutan demografi
nilai pertumbuhan penduduk, dan
digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia
Perkembangan Penduduk di Indonesia
Berdasarkan sensus penduduk, diperoleh data jumlah penduduk Indonesia sebagai berikut : Tahun 1961 = 97,1 juta jiwa, Tahun 1971 = 119,2 juta jiwa, Tahun 1980 = 146,9 juta jiwa, Tahun 1990 = 178,6bjuta jiwa, Tahun 2000 = 205,1 juta jiwa, Tahun 2010 = 237,6 juta jiwa dan yang terbaru mengatakan pada tahun 2013, penduduk Indonesia mencapai 249,9 juta jiwa.
Salah satu ciri penduduk Indonesia adalah persebaran antar
pulau dan provinsi yang tidak merata. Sejak tahun 1930, sebagian besar
penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa, padahal luas pulau itu kurang dari
tujuh persen dari luas total wilayah daratan Indonesia. Namun secara perlahan
persentase penduduk Indonesia yang tinggal di Pulau Jawa terus menurun. Dari
data-data diatas dapat kita simpulkan bahwa rata-rata kenaikan jumlah penduduk
Indonesia dari tahun 1990 sampai 2010, per tahunnya mencapai kurang lebih 1,5
%.
Perbandingan jumlah, kepadatan dan laju
pertumbuhan penduduk Indonesia
a) Indonesia dengan Negara ASEAN
1. Jumlah penduduk : Indonesia menempati urutan pertama dalam kelompok negara ASEAN
2.
Kepadatan penduduk : Indonesia berada pada urutan ke-5, yaitu 114 jiwa per km2,
Singapura memiliki kepadatan penduduk paling tinggi dan Brunei Darussalam
memiliki kepadatan penduduk terendah
3.
Pada tahun 2005, laju perumbuhan penduduk Indonesia menempati urutan ke-6
(1,45% per tahun), setelah Laos (2,3% per tahun) Filipina (2,0% per tahun)
Malaysia (1,80% per tahun), Brunei Darussalam (1,9% per tahun), Kamboja (1,8%
per tahun) serta Singapura dan Thailand (0,8% per tahun)
b) Indonesia dengan Negara-negara di Dunia
1.
Jumlah penduduk Indonesia berada pada urutan ke-4 (215,27 ju ta jiwa), setelah
Cina (1,306 milyar jiwa), India (1,068 milyar jiwa) dan Amerika Serkat (295
juta jiwa) pada tahun 2005.
2.
Negara terpadat penduduknya adalah Macao (22.260 jiwa per km2),
setelah itu Monako(16.135 jiwa per km2) dan Singapura (7.461 jiwa
per km2). Indonesia memiliki kepadatan penduduk
Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk di Indonesia antara lain :
Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran
(pro natalitas) antara lain:
- Kawin pada usia muda, karena ada anggapan
bila terlambat kawin keluarga akan malu.
- Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga
untuk membantu orang tua.
- Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
- Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
- Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak
laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai
anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar. Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
- Adanya program keluarga berencana yang
mengupayakan pembatasan jumlah anak.
- Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk
wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
- Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Adanya pembatasan tunjangan anak untuk
pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
- Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan
akan memperoleh pekerjaan.
Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun. Ada beberapa cara untuk menghitung besarnya angka kelahiran yaitu:
Faktor-faktor
penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain:
|
|||||||||||||||||||||
b.
|
Kematian (Mortalitas)
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran.
Ada
beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu:
Banyaknya kematian sangat
dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor
penghambat kematian (anti mortalitas).
|
Pengertian
Migrasi
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu
organisme dari suatu bioma ke bioma lainnya. Dalam banyak
kasus, organisme bermigrasi untuk mencari sumber-cadangan-makanan yang baru
untuk menghindari kelangkaan makanan yang mungkin terjadi karena datangnya
musim dingin atau karena overpopulasi
Macam, Proses & Akibat Migrasi
Macam
- Macam Migrasi
a) Pertama , Migrasi Internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :
Imigrasi => Masuknya penduduk ke suatu negara
Emigrasi => Keluarnya penduduk ke negara lain
Remigrasi => Kembalinya penduduk ke negara
b) Kedua , Migrasi Nasional dibagi menjadi empat , yaitu :
Urbanisasi => Dari Desa ke Kota
Transmigrasi => Dari Pulau ke Pulau
Ruralisasi => Dari Kota ke Desa
Evakuasi => Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
a) Pertama , Migrasi Internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :
Imigrasi => Masuknya penduduk ke suatu negara
Emigrasi => Keluarnya penduduk ke negara lain
Remigrasi => Kembalinya penduduk ke negara
b) Kedua , Migrasi Nasional dibagi menjadi empat , yaitu :
Urbanisasi => Dari Desa ke Kota
Transmigrasi => Dari Pulau ke Pulau
Ruralisasi => Dari Kota ke Desa
Evakuasi => Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
Proses Migrasi
Dengan adanya
wilayah yang memiliki suatu nilai lebih maka banyak orang/ penduduk pun yang
akan pergi ke wilayah itu dikarenakan di wilayah ia tinggal sudah tidak ada
lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan hidupnya
Proses migrasi
pun punya cara yaitu:
• Proses migrasi
ia menetap di suatu wilayah
• Proses migrasi
hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah
tempat asalnya
• Hanya sekedar
berlibur diwilayah itu
Proses
keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu misalkan kalau
imigran hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik sepeda motor, kalau
imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bisa melakukannya dengan naik
kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut itulah yang biasa dilakukan
imigaran dalam melakukan migarasi di Negara Indonesia.
Tahun pun makin
lama makin berlaju dan proses imigrasi pun menjadi sangat lebih pesat dan
perubahan yang terjadi dari mulai tahun yang lalu higga tahu ini sangatlah
banyak, pada tahun ini tercatat banyak sekali imigran illegal/gelap yang tidak
mendaftarkan dirinya pada sensus penduduk pada kota asalnya balia semua itu
terjadi begitu saja tanpa adanya rasa kesadaran maka makin lama akan terjadi
kepadatan penduduk akan teradi dan susah menanganinya dikarenakan susahnya
mendata para imigran.
Akibat migrasi
Berikut ini
adalah akibat yang muncul dari migrasi
• Akan terjadi
pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan banyaknya
orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran yang tidak
sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang suatu nilai orang
• Akan cepatnya
terjadi bencana alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka mencari
tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk dibuatnya
perumahan sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga akan terjadi
bencana alam banjir dan juga wabah penyakit
• Kesehatan
menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi karena, makin banyak
imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan juga elektronik yang
mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana
• Area perkuburan
yang makin sempit dikarenakan lahan yang letaknya seharusnya menjadi area
pemakaman justru dibuat mall, jalan raya besar, dan juga fasilitas prasarana
lainnya
• Lahan pekerjaan
yang sempit karena banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi dengan
mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang dan juga
peluang bisnis yang area penjualannya sangat sempit
B.
Kebudayaan & Kepribadian
Perkembangan Kebudayaan
Seperti yang kita ketahui, perkembangan budaya indonesia
salalu saja naik dan turun. Pada awalnya, indonesia sangat banyak mempunyai
peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal seperti itulah yang
harus dibanggakan oleh penduduk indonesia sendiri, tetapi sekarang-sekarang ini
budaya indonesia agak menurun dari sosialisasi penduduk kini telah banyak yang
melupakan apa itu budaya Indonesia. Semakin majunya arus globalisasi rasa cinta
terhadap budaya semakin berkurang, dan ini sangat berdampak tidak baik bagi
masyarakat asli Indonesia. Terlalu banyaknya kehidupan asing yang masuk ke
Indonesia, masyarakat kini telah berkembang menjadi masyarakat modern.. namun
akhir-akhir ini indonesia semakin gencar membudidayakan sebagian budaya
indonesia, buktinya, masyarakat luar lebih mengenal budaya indonesia dibandingkan
masyarakat indonesia.
Sebagai
contoh adalah batik hasil dari budaya indonesia, batik tersebut belakangan ini
termasuk bahan-bahan yang diminati oleh masyarakat luar. Muncul trend ini
dikarenakan batik telah diresmikan bahwa batik tersebut telah ditetapkan oleh
UNESCO pada hari jumat tanggal 02 oktober 2009 sebagai warisan budaya
indonesia, dan hari itulah ditetapkannya sebagai hari batik nasional. Ada
sejumlah kekuatan yang mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya
masyarakat Indonesia. Secara kategorikal ada 2 kekuatan yang mmicu perubahan
sosial, Petama, adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal
factor), seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa
setempat. Kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat (external factor),
seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya (culture contact) secara langsung
maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada
gilirannya dapat memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang
harus menata kembali kehidupan mereka.
Kebudayaan
Hindu, Budha, dan Islam
Kebudayaan
Hindu, Budha
Pada
abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa.
Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar
abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha
dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme
tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua
agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara
damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya-
karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat,
seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang
diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya
yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari,
dll.
Kebudayaan
Islam
Abad
ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para
pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada
abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia,
khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang
meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia
berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak
secara paksa.
Abad
ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara
pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat
pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di
Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat,
Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan .
Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh
pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya
telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh
oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam
kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten,
Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan. Agama
Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut
sebagian terbesar penduduk Indonesia. Kebudayaan Islam memberi saham yang besar
bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian Bangsa Indonesia.
Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari
kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya
budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah
masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan
perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis
Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan
bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan,
terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ;
Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang
kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah:
kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya,
termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di
daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana
kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan,
dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan
kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa
Indonesia.
Dampak Kebudayaan Barat
Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena
adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan
sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh
tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan
masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan
terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana
masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari
luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang
bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat
dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan
terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang
menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Perkembangan terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing
(barat) tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan
menjadi pemicu alkulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru.
Masuknya kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara
mentah. Akibatnya kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat
luar biasa.
Budaya asing yang masuk keindonesia menyebabkan multi efek.
Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin punah. Berbagai iklan yang mengantarkan
kita untuk hidup gaul dalam konteks modern dan tidak tradisional sehingga
memunculkan banyaknya kepentingan para individu yang mengharuskan berada diatas
kepentingan orang lain. Akibatnya terjadi sifat individualisme semakin
berpeluang untuk menjadi budaya kesehariannya. Salah satu contoh Serdehana
sesuai dengan kenyataan, Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang
berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan
pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak
kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan
kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna.
Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi
identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan
mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Dampak masuknya
budaya asing antara lain. terjadi perubahan kebudayaan, pembauran kebudayaan,
modernisasi, keguncangan budaya, melemahnya nilai-nilai budaya bangsa. Dampak
tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, baik dari segi postif, maupun
negatif. Indonesia, masih terlalu lemah dalam menyaring budaya yang baik di
ambil dengan yang tidak, “maka kita semua sebagai warga Indonesia wajib
membanggakan apa saja yang sudah menjadi budaya kita sendiri”, jangan sampai
melupakan budaya lama dengan sudah menemukan budaya baru.
Referensi
http://pengantarilmu-mujahid.blogspot.com/2011/12/macam-macam-migrasi.html
Komentar
Posting Komentar