Kelebihan dan Kekurangan PT. UNILEVER
PT. UNILEVER INDONESIA TBK
KEKUATAN
KEKUATAN
- Strategi promosi produk unilever yang efektif dengan
menampilkan model-model yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang
sehingga memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk
tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima di model dalam iklan
tersebut.
- Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan
konsumen dapat terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan
promosi yang telah mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang
kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja
iklan terbesar menurut majalah marketing (Top Brand Survey, edisi khusus 2007).
- Unilever mempunyai moto "Operational excellence with
no compromise on quality". Unilever dalam menjalankan operasinya
dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk.
- Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
- Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi,
terampil, dan termotivasi di segenap jajaran.
- Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori
penting seperti face care, savoury, dan ice cream.
- Perencanaan yang baik dan kerja sama yang erat dengan para
pemasok, konsumen, dan distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik
ke tempat-tempat penjualan.
- PT Unilever Indonesia tbk sudah memiliki jaringan
distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke daerah-daerah dapat
terlayani.
KELEMAHAN
- Struktur matriks yang dimiliki PT Unilever mempunyai
beberapa tantangan yang harus dihadap perusahaan yaitu pertama, sulitnya
koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri.
Kedua, komunikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan-pesan yang
berbeda-beda. Ketiga, resolusi konflik antar insiatif dari dukungan departemen
(SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang biasanya
sangat berorientasi komersial.
- Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
- Jumlah karyawan yang tambun.
- Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang
menyebabkan unilever Indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
- Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
- Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk-produk
tertentu.
- Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
- Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.
Referensi
http://harningsih-ningsihblog.blogspot.co.id/2010/02/tugas-manajemen-strategik-minggu-ke-2.html
Komentar
Posting Komentar